STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS VERSI GEORGE POLYA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Main Article Content

Wahid Umar

Abstract

George Polya telah meletakan suatu warisan “pentingnya mengajar dengan pemecahan masalah”. Setiap masalah memiliki “sepuluh strategi” yang tepat dengan “empat” langkah pemecahan sesuai dengan aspek-aspek dan sudut pandangnya masing-masing di dalam menyelesaikan suatu masalah matematis. Topik ini telah menjadi komponen utama dalam kurikulum matematika pada semua tingkatan pendidikan. NCTM dalam standards (1989) mempublikasikan ”The Curriculum and Evaluations Standards for School Mathematics”, yang menekankan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam kurikulum matematika di sekolah. Ini berarti bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu topik yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan mengajarkan matematika dengan pemecahan masalah adalah: (1) membantu guru memperbaiki keterampilan pemecahan masalah diri sendiri; (2) diberikan kepada guru untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka; (3) untuk menyelidiki strategi umum pemecahan masalah; dan (4) bagaimana membuat kata “masalah” dan “pemecahan masalah” menantang dan menarik untuk siswa. Pentingnya para siswa mengalami proses pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah matematis. Siswa perlu dipersiapkan dan didorong untuk berpikir bahwa sesuatu itu multi-dimensi sehingga mereka dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah. Dengan demikian, pemecahan masalah matematis dalam pembelajaran matematika merupakan bagian integral dari semua aktivitas matematis. Fokus kajian makalah ini adalah bagaimana strategi pemecahan masalah matematis versi George Polya dan penerapannya dalam pembelajaran matematika.

Article Details

How to Cite
Umar, W. (2016). STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS VERSI GEORGE POLYA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Kalamatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 59-70. https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp59-70
Section
Article

References

Depdiknas (2006). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika, Jakarta: Depdiknas

Doug, C. (2007) “Mathematical Problem Solving” .http://www.qerhs.kl2.nf.ca/projec s/ math-problem/nitro.html [18 Desember 2015]

Hudojo, H. (2003). Common Textbook Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: JICA, 2003.

Katz, L G. (2009). Dispositions as Educational Goals. [Online]. Tersedia: http://www.edpsycinteractive.org/files/edoutcomes.html. [18 Desember 2015]

Krulik, S. Dan Robert E. Rayes: Problem Solving in School mathematics. Virginia. NCTM (1980)

NCTM. (1989). Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. [Online]. Tersedia: http://www.krellinst.org/AiS/textbook/manual/stand/ NCTME_stand.html. [5 Desember 2015]

NCTM. (2001) Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA NCTM.

NCTM. (2003). The Roles of Representations in School Mathematics. Reston Virginia.

Polya, G. (1983) How To Solve It. Princeton, New Jersey: Princeton University Press.

Posamentier, A.S. & Stepelman, J. (2002) Teaching Secondary School Mathematics Teacniques and Enrichment Units, Ohio: Merril Publishing Company.

Sitorus, J. (2009). Pembaharuan Pengajaran Matematika Sekolah. Bandung. Tarsito

Suherman, Ar., (2003). Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA.